• Dunia Baru
  • Psikologi
  • Kesehatan
  • Bisnis

Jumat, 23 November 2012

Hati-Hatilah Tinggal di Apartemen



Tentu Anda masih ingat kejadian pada akhir tahun 2011 dimana saat itu terjadi peristiwa pembunuhan seorang model Setianti Dwi Retno di apartemen, di wilayah Tanjung Duren, Jakarta. Ia ditemukan tewas di kamar mandi.

Kejadian tersebut bisa terjadi kapan dan di mana saja, baik di apartemen atau di perumahaan. Peristiwa kriminal pembunuhan di apartemen, sebenarnya masih sangat jarang terjadi. Lain halnya dengan kejadian kriminal di perumahan. Jumlah kasus di perumahan ini jauh lebih banyak jumlahnya.

Untuk menekan serta mencegah atau mengurangi terjadinya kriminal di perumahan, saat ini setiap perumahan sudah memiliki satu gugus petugas keamanan. Satuan pengamanan ini bertugas menjaga area pintu keluar dan masuk. Mereka juga dengan rutin berpatroli dari sudut-sudut kawasan di area tersebut. Konsep seperti ini ada yg dikelola warga perumahan itu sendiri dan ada juga oleh pengembang dari perumahan itu.

Pada prakteknya, cara atau sistem keamanan di sebuah perumahan yang benar, bisa menekan tingkat angka kriminal. Terkadang demi untuk mengamankan perumahan, terdapat beberapa tenaga keamanan bertugas dengan agak berlebihan, hingga memberikan kesan terlalu ketat.

Tapi, biar bagaimana pun juga, keberadaan petugas keamanan di kawasan perumahan bisa membuat penghuni dari perumahan itu merasa nyaman. Mereka dapat tidur lelap tanpa ada rasa takut jika rumahnya dimasuki maling. Mereka dapat bepergian lebih lama, tanpa merasa khawatir kalau rumahnya disantroni maling.

Pada kawasan apartemen, cara atau sistem keamanan seperti ini sebenarnya juga ada. Sistem keamanan seperti pada perumahan juga dipakai. Ada yg petugas yang menjaga pintu masuk utama, dan ada juga yang menjaga pintu/lobby. Perangkat modern seperti camera CCTV saat ini ditambahkan untuk dapat membantu kerja petugas keamanan. Dengan cara seperti ini, mereka dapat melakukan berbagai tindakan pencegahan kalau ada hal-hal yang mencurigakan.

Apakah sistem pengamanan spt kamera CCTV dapat memberantas tindak kriminal? Tentunya tidak bisa 100%. Tindak kriminal dapat terjadi di manapun, terhadap siapapun dan kapanpun. Kita sebagai individu, tetap dituntut untuk berhati-hati terhadap segala kemungkinan kejadian kriminal.

Sebagai contoh jika Anda tinggal di sebuah apartemen, kita tetap harus memilah siapa yang perlu dapat datang berkunjung ke rumah Anda. Kalau orang yang baru dikenal atau baru mengenalnya, maka temui saja di lobbu apartemen. Dan jika Anda kembali ke unit kamar, perhatikan apakah ada seseorang yang mengikuti dari belakang. Ini bukan wujud rasa ketakutan atau paranoid, tapi ini untuk tetap menjaga agar kita dapat terjauhkan dari kriminal.

Ketahuilah, bahwa tinggal apartemen, penghuni satu dengan yang lainnya tidak akan terlalu memikirkan terhadap kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dilingkungan apartemen mereka tinggal. Tidak seperti jika kita tinggal di lingkungan perumahan, dimana kita masih dapat bersilaturahmi dan menjalin kekerabatan, walau hanya dalam beberapa kali dalam setahun. Di lingkungan apartemen, kondisi sosialisasi seperti di perumahan biasa akan jarang sekali terjadi. Penghuni satu dengan yang lainnya kemungkinan besar tidak saling mengenal karena jarang bertemu.

Selain itu juga, kondisi dari bangunan itu sendiri juga perlu untuk diwaspadai. Di beberapa apartemen, petugas keamanan biasanya menjaga lobby, tapi jarang terlihat mereka menjaga tiap unit lantai. Sementara itu, seperti yang kita ketahui bahwa di tiap lantainya terdapat banyak lorong masuk menuju setiap unit yg sangat tentunya agak gelap, sunyi dan lengang.

Yang perlu kita ketahui bahwa di beberapa apartemen, kita tidak perlu khawatir untuk memasuki lift atau berjalan di lorong saat memasuki unit kita. Karena orang-orang yg masuk ke sana telah disortir oleh petugas pengamanan di lobby. Tapi di beberapa apartemen, ada juga yang tidak menerapkan sistem keamanan ketat yang benar-benar menyaring orang yang akan masuk. Hingga siapapun akan bebas keluar masuk lorong atau turun naik ke lantai berapapun, tanpa ada petugas keamaman yang tahu. Terlebih pada apartemen yang memiliki fasiltas umum di bawahnya, misalnya cafe, bar, discotheque dan lain-lain. Ini tak hanya terdapat pada apartemen untuk kelas menengah, namu juga bisa kita temui pada apartemen berkelas.


sumner:archipost.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar